Penulis : dr. Faisal, Sp.An -KIC
Syok adalah suatu keadaan yang terjadi bila perfusi oksigen ke jaringan menjadi tidak adekuat. KehiIangan sel darah pada pasien dengan perdarahan mengakibatkan berkurangnya transport oksigen ke jaringan tubuh. Hasilnya sel tubuh menjadi terganggu dan mulailah terjadi perubahan besar dalam jaringan tubuh. Akhirnya diikuti dengan kematian sel.
Akibat penurunan dari oksigen, sel mulai menggunakan proses cadangan yang menggunakan sumber energi yang tidak efisien dan akan menghasilkan produk toksik. Walaupun proses cadangan (anaerob) ini dapat menunda kematian sel untuk beberapa waktu, kekurangan oksigen yang dibarengi dengan produk toksik akan meracuni fungsi-fungsi sel. Kemudian asam laktat bocor ke dalam darah dan mengakibatkan asidosis sistemik yang kemudian akan mengganggu aktifitas seluler dengan melemahkan fungsi otot pernapasan pasien dan berkembang menjadi gagal napas dengan hipoksia yang parah.
Sebagai respon dan tidak cukupnya oksigen, tubuh akan meningkatkan tonus simpatis dan melepaskan katekolamin dalam sirkulasi (epineprin dan norepineprin). Ini akan meningkatkan irama jantung, vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan meningkatkan frekuensi napas. Karena itu syok adalah suatu proses seluler dengan manifestasi klinik. Pasien dengan syok akan tampak pucat, berkeringat dan takhikardi. Pada tingkat seluler, sel pasien akan ”kelaparan" oksigen. Karena itu syok adalah kondisi dimana perfusi jaringan sangat berkurang dan kemudian berakibat kerusakan permanen pada organ tubuh. Tanda dan gejala klinis dari pasien dengan syok berupa proses gawat yang mengancam setiap sel dalam tubuh terutama sel-sel organ vital
PENILAIAN : TANDA DAN GEJALA SYOK
“SYOK" adalah suatu kondisi yang dapat anda amati selama menilai pasien (patient assessment). Diagnosis awal dari keadaan syok dapat dibuat berdasarkan temuan-temuan pemeriksaan fisik. Meskipun keadaan syok sering diasosiasikan dengan hipotensi arteri sistemik (tekanan darah yang rendah), seorang pasien dengan tekanan darah normal dapat berada dalam keadaan syok. Sebaliknya, seorang pasien dengan tekanan darah yang rendah (misalnya sistolnya 80 mmHg) mungkin tidak berada dalam keadaan syok. Meskipun demikian, tekanan darah harus dipantau secara berkala sebagai satu alat untuk menilai apakah perfusi organ adekuat.
Pasien memiliki kebutuhan yang bervariasi dalam mempertahankan perfusi yang adekuat. Penilaian lain selain mengukur tekanan darah juga harus digunakan untuk mengenali pasien trauma yang berada dalam keadaan syok.
Beberapa gejala dan tanda klasik yang diasosiasikan dengan syok akibat pendarahan termasuk
Kelemahan: disebabkan oleh karena hipoksia jaringan dan asidosis
Rasa haus: disebabkan oleh hipovolemia (khususnya dengan jumlah cairan yang relatif rendah dalam pembuluh darah)
Pucat: disebabkan vasokonstriksi yang diinduksi oleh katekolamin dan/atau kehilangan sel darah merah
Takikardi. disebabkan oleh efek katekolamin pada jantung
Takipnea (peningkatan laju pemapasan): diakibatkan sebagai respon terhadap stress, katekolamin, asidosis, dan hipoksia
Diaforesis (berkeringat): disebabkan oleh efek katekolamin pada kelenjar keringat
Penurunan pengeluaran urin : disebabkan oleh hipovolemia, hipoksia, dan katekolamin yang beredar (penting untuk diingat dalam pemindahan antar rumah sakit)
Denyut nadi perifer yang melemah. denyut lemah, disebabkan oleh vasokonstriksi, detak jantung yang cepat, dan kehilangan volume darah
Hipotensi: disebabkan oleh hipovolemia, baik absolut maupun relatif
Kesadaran yang berubah (bingung, gelisah, memberontak, tidak sadar): disebabkan oleh penurunan perfusi otak, asidosis, dan stimulasi katekolamin
Henti jantumg: disebabkan oleh kegagalan organ kritis akibat kehilangan darah dan cairan, hipoksia, dan kadang-kadang aritmia oleh karena stimulasi katekolamin
SINDROMA SYOK
Secara umum pengertian SYOK diasosiasikan dengan perdarahan disertai hipovolemia, berikut ini syok dapat dikategorikan kedalam 4 jenis berdasarkan penyebabnya:
Syok hipovolemik (hipovolemia absolut): disebabkan oleh pendarahan, atau kehilangan cairan tubuh utama lainnya.
Syok High-space (hipovolemia relatif) : disebabkan oleh cedera medula spinalis, pingsan, cedera kepala berat, cedera vasomotor akibat hipoksiaSyok mekanik (obstruktif): disebabkan pericardial tamponade atau tension pneumothorax
Syok hipoksemik: disebabkan oleh kegagalan pernapasan akibat cedera paru atau tersumbat/rusaknya jalan napas
Ada perbedaan yang dapat terlihat dari gambaran pasien dengan kondisi-kondisi tersebut, dan penting bagi anda untuk selalu waspada terhadap tanda-tanda dan gejala yang menyertai setiap keadaan
SYOK HIPOVOLEMIK (HIPOVOLEMIA ABSOLUT)
Kehilangan darah akibat cedera disebut perdarahan pasca-trauma (posttraumatic haemorrhage) dan disamping cedera kepala, syok hemoragik merupakan penyebab nomor satu dari kematian yang dapat dicegah (preventable death) akibat cedera. Jumlah volume yang mampu ditampung oleh pembuluh-pembuluh darah beberapa liter lebih banyak daripada yang sebenarnya beredar di dalamnya.
Apabila kehilangan darah hanya sedikit, sistem simpatis dapat mengecilkan ruang vaskuler sehingga cukup untuk mempertahankan tekanan darah. Jika kehilangannya berat, ruang vaskuler tidak mampu menjadi lebih kecil lagi untuk mencukupi mempertahankan tekanan darah, maka terjadilah hipotensi
SYOK HIGH-SPACE (HIPOVOLEMIA RELATIF)
Seperti telah disebutkan sebelumnya, jumlah volume yang dapat ditampung oleh pembuluh darah beberapa liter lebih banyak daripada volume darah normal. Sekali lagi "steady-state" sistem simpatis yang menjaga ruang vaskuler konstraksi secara ringan untuk mempertahankan perfusi ke otak dan jantung. Apapun yang dapat mengganggu sistem saraf simpatis sehingga menyebabkan hilangnya vasokonstriksi normal tersebut, dapat menyebabkan ruang vaskuler menjadi terlalu "besar" untuk jumlah darah normal. Jika pembuluh darah melebar, 5 liter atau lebih dan darah yang mengalir melalui ruang vaskuler orang dewasa normal mungkin tidak cukup untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi jaringan vital. Kondisi yang menyebabkan ruang vaskuler menjadi lebih besar untuk jumlah darah normal seperti itu disebut "high-space shock” atau hipovolemia relatif.
lnti terpenting adalah bahwa syok jenis ini tidak memiliki gambaran yang serupa dengan syok hemoragik, meskipun terjadi pendarahan berat. Karenanya pemeriksaan neurologis menjadi sangat penting, dan anda seharusnya tidak mengandalkan gambaran khas dan gejala. - gejala dan tanda-tanda "syok" yang umum untuk mencurigai adanya pendarahan dalam (internal bleeding) ataupun syok yang disertai perdarahan. Meskipun tekanan darah yang rendah dengan denyut jantung normal mungkin merupakan suatu indikasi, tekanan darah normal dengan takikardi dapat seringkali terlihat, khususnya pada saat penanganan awal pasien
SYOK MEKANIK ATAU OBSTRUKTIF
Pada orang dewasa dalam keadaan normal, jantung memompa sekitar 5 liter darah tiap menit. Hal ini berarti bahwa jantung juga harus memasukkan sekitar 5 liter darah tiap menitnya. Oleh karenanya. kondisi traumatik apapun yang memperlambat atau mencegah pengembalian pembuluh darah balik (vena) dapat mengakibatkan syok dengan jalan menurunkan curah jantung dan selanjutnya juga pengiriman oksigen kejaringan-jaringan. Demikian pula, apapun yang dapat menyumbat aliran darah ke dan melalui jantung dapat mengakibatkan syok
SYOK HIPOKSEMIK (PERNAPASAN)
Apabila cedera disertai dengan aspirasi dalam jumlah besar, memar paru, pneumothorax, kerusakan/sumbatan jalan napas, kurangnya ventilasi, organ pernapasan (paru-paru) akan gagal memberikan kadar oksigen yang adekuat ke dalam darah. Akibatnya, meskipun tidak terdapat perdarahan yang berlebih, sumbatan mekanik aliran darah ataupun kegagalan sistem saraf simtpatis perfusi oksigen Jaringan dapat terganggu secara kritis.
Meskipun disfungsi paru adalah penyebab yang paling umum dan hipoksemia (misalnya, darah atau bahan muntahan di dalam paru-paru), ketidakcukupan ventilasi akibat segment dinding dada yang mengalami flail chest, cedera medula spinalis, harus dipertimbangkan pula keracunan yang terjadi sebelumnya atau kejadian lainnya yang mendukung (misalnya stroke), gangguan Jalan napas (bronkhus yang robek) pneumothorax, robeknya diafragma, dan penyebab-penyebab lainnya. Suatu pneumothorax terbuka (sucking chest wound) adalah suatu proses jarang tetapi sangat reversible yang harus anda kenali dan tangani secepatnya. Pasien-pasien dengan cedera kepala berat dapat nampak seolah-olah bernapas dengan normal, padahal mereka mungkin mengalami hipoksemia karena pola pernapasan yang tidak adekuat.
RINGKASAN
Pasien dengan syok seringkali tidak terdiagnosa cukup dini. Syok mungkin tidak diketahui hingga pasien hampir meninggal Pentingnya penilaian yang teliti dan penilaian ulang tidak boleh ditekankan berlebihan. Harus dimengerti resiko apapun dari keadaan syok terhadap penderita. (Promkes,2019)
Submitted by administrator on 2019-08-29 08:42:12