Makassar, 21/1 – RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar menggelar konferensi pers terkait pasien remaja asal Buton yang tertancap ikan Marlin di bagan lehernya, di ruang pertemuan PCC Lt. 5, Senin (20/1/2020).
Direktur Utama RS Wahidin Dr. dr. Khalid Saleh, Sp.PD-KKV,FINASIM, M. Kes didampingi oleh dokter yang melakukan operasi, dr. Jayarasti, Sp.BTKV bersama Kasubag Humas dan Pemasaran Dewi Rizki Nurmala, SKM, M.Kes.
Tim dokter Rumah Sakit dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Senin (20/1/2020) pagi berhasil mengoperasi Muhammad Idul (16), remaja yang terluka akibat tusukan ikan Marlin di bagian leher. Siswa Kelas 2 SMP asal Buton Selatan, Sulawesi Tenggara itu selamat setelah dua hari sisi kiri lehernya tertancap moncong ikan.
Idul diterjang ikan sori saat mencari ikan di laut di daerahnya, Sabtu (18/1) lalu. Dengan kondisi tertancap moncong ikan yang panjang dan tajam, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam Bau-Bau. Kemudian akhirnya dia dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Idul masuk ke RS Wahidin sejak Minggu (19/1) malam. Kasusnya terbilang urgen karena luka tusukan berada di lokasi rentan, terutama karena di sana terdapat pembuluh darah. Operasi akhirnya berjalan lancar dan selesai dalam waktu sekitar satu jam.
Khalid menjelaskan bahwa kondisi Idul, meski tertancap ikan, relatif stabil sejak masuk ke unit gawat darurat. Demikian juga dengan tanda-tanda vital lain pada dirinya. Kasus ini merupakan kasus yang urgent.
"Nantinya kita akan lihat perkembangannya. Saya lihat tadi kondisi pasiennya, kontak bisa, stabil, sadar, hanya memang agak demam," kata Direktur RS Wahidin Sudirohusodo Khalid Saleh, pada saat konferensi pers
Khalid menganggap penanganan Idul sudah tepat, karena dokter di daerah cepat merujuknya ke RS Wahidin. Selain itu, juga sudah tepat membiarkan moncong ikan tetap tertancap di leher.
"Sebab kalau dikeluarkan, dan pas kena pembuluh darah, itu bisa terjadi pendarahan," Ujar Khalid.
RS Wahidin Sudirohusodo menggelar operasi dengan melibatkan dokter bedah thoraks dan cardiovaskular dan dokter anestesi. Pembedahan dilakukan berdasarkan pencitraan radiologi dan CT scan terhadap struktur leher pasien.
Tim dokter, dr Jayarasti mengatakan, moncong ikan melukai leher Idul dari sisi kiri dan tembus hingga ke belakang. Awalnya diperkirakan tusukan itu mengenai pembuluh darah. Namun hingga operasi selesai, yang dikhawatirkan ternyata tidak terjadi.
"Tidak ada pembuluh darah yang terkena. Moncong ikan berjalan tepat di daerah bilateral atau bagian sisi luar dari pembuluh darah. Sehingga pendarahan minimal di meja operasi," Jayarasti menerangkan.
Setelah proses operasi, tim dokter rumah sakit terus memeriksa kondisi Idul. Dokter mewaspadai risiko infeksi akibat benda asing yang masuk ke tubuhnya. Meski suhu tubuh pasien agak tinggi, Idul menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
Jika berjalan lancar, perawatan diperkirakan makan waktu antara lima sampai tujuh hari hingga kesehatan Idul bisa pulih kembali.
"Pemeriksaan terus kita lakukan secara berkala, terutama pemeriksaan infeksi. Habis itu kita bisa melakukan pemberian obat-obat yang sesuai berdasar hasil pemeriksaan yang kita lakukan," kata Jayarasti. (Rep. Tim Humas).
Submitted by administrator on 2020-01-24 13:43:35