Penulis : dr Muhammad Nuralim Mallapasi,Sp.B,Sp.BTKV
Bagian Bedah RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo , Ketua PSC 119 Kota Makassar
Ketika kita ikuti perkembangan Pandemi Covid-19 ini melalui media mainstream atau percakapan di Medsos, maka akan kita disuguhkan dengan cerita-cerita yang miris dan menakutkan terutama beberapa hari ini kita lihat jenazah tidak diterima oleh warga sekitarnya untuk disemayamkan dirumahnya atau dikuburkanhanya dengan satu alasan karena akan menginfeksi banyak orang, belum lagi kita saksikan di ILC malam selasa kalau ada Nakes yang di larang pulang oleh keluarganya hanya dengan alasan karena merawat pasien Covid-19 dan banyak cerita-cerita lain yang lebih dramatis.
Kalau kita pikir virus Covid-19 yang ukurannya micron dan hanya dapat dilihat dengan microskop electron, dan sebelumnya kita sepakat bahwa hidupnya virus ini di hewan liar, tetapi belum / tidak ada penelitian yang mengatakan hidup di organ mana, atau memang tidak sakit karena kemungkinan virus ini hidup bersahabat (commensal) di binatang liar, nanti setelah lingkungannya berubah maka virus ini pindah ke manusia, tetapi pada manusia terbukti virus ini hidup dan menyebabkan penyakit setelah sampai di saluran napas bagian bawah.Bayangkan makhluk sekecil itu bisa melewati jalan panjang dari hidung atau mulut kemudian hidup dan menyebabkan sakit setelah sampai di alveolus dan hebatnya virus ini cuma hanya menginfeksi lobus bawah literal.
Untuk bisa virus ini sampai kebagian bawah saluran pernapasan artinya harus ada media yang membawa untuk sampai kemana-mana. Sekarang kita balik jalannya Covid-19 setelah orangnya sakit ditandai dengan adanya demam, batuk, lendir kering, dan membentuk gumpalan kering (plaque) sampai akhirnya menyumbat jalan napas sehingga terjadi yang namanya Acut Respiratory Distress (ARDS) menyebabkan penurunan fungsi napas di tandai dengan kebiruan yang dapat diukur dengan alat spirometri sering disebut desaturase , maka untuk bisa keluar lewat napas, harus ada medianya dan tidak akan pernah keluar kalau tidak di batukkan, virus tidak akan bisa terbang kemana-mana sendiri tanpa media, misalnya jalan sendiri dari lobus bagian bawah paru kemudian dibatukkan, maka kalau virus Covid-19 akan keluar harus dibatukkan karena proses fisiologis normal saluran napas bukan dengan cara bernapas, artinya virus Covid-19 harus pakai media lendir yang diproduksi oleh cabang-cabang saluran napas, sedangkan proses untuk batuk harus kerjasama antara otak , tekanan di dalam dada, selain otot-otot napas utama dan otot-otot napas bantuan, dan pertanyaannya kapan ini bisa terjadi ? hanya kalau penderita masih hidup. Sebaliknya kalau penderita sudah wafat maka proses ini pasti tidak akan terjadi.
Oleh karena itu kita semua dianjurkan untuk jaga jarak satu sama lain antara 1,5 meter sampai dengan 2 meter karena sesuai gaya gravitasi akan jatuh sendiri setelah jarak tersebut diatas.Lain halnya kalau tidak pake media maka akan terbang kemana-mana sendiri atau berkelompok di lapisan atmosfir.
Sekarang kita sepakati dulu bahwa virus Covid-19 ini nanti hidup kalau ada medianya, artinya kalau tidak ada medianya makan virus Covid-19 akan mati dan selain itu lapisan protein dan lemak dan virus Covid-19 akan mati dengan air yang mengalir , ditambah sabun, alkohol atau cairan pembersihnya, dan dianjurkan untuk memakai masker bedah standar kalau kita sakit supaya Droplet ( cairan lendir campur virus Covid-19) tidak kemana-mana. Bagaimana dengan tenaga non medis atau masyarakat , cukup pakai masker dan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun , jaga jarak dengan orang lain.
Sekarang kembali ke Jenazah yang ditolak warga karena katanya dapat menginfeksi orang lain, pemikiran saya pada jenazah tidak akan terjadi proses seperti yang diterangkan diatas, karena tidak ada lagi kerja otak, paru dan jantung, tidak ada lagi Droplet terbentuk. Sekarang apakah ada pada kulit rambut dan organ luar lainnya, tadi sy terangkan jenazah yang sudah dimandikan air mengalir dan sabun, biasanya juga jenazah sebelum dikafani akan dimandikan dengan berliter-liter air mengalir sambil membersihkan semua lubang mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki maka virus Covid-19 akan mati dengan dimandikan memakai air mengalir dan sabun.
Perlakukan Jenazah dengan sebaik-baiknya , mandikan dan Sholati dan makamkan sesuai Syariah.
Submitted by administrator on 2020-06-11 05:25:22