ISOLASI MANDIRI

Penulis : dr Hesty Arbie,MARS 

Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit 

Perlu diketahui bahwa tidak semua yang terkena Covid-19  harus dirawat di Rumah Sakit .Orang yang tanpa gejala atau sakit ringan dapat melakukan Isolasi Mandiri di rumahnya yaitu selama 14 hari dilakukan terhadap orang yang bergejala ringan dan tanpa kondisi penyerta seperti (penyakit paru, jantung, ginjal, dan kondisi immunocompromised). Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien dalam pengawasan (PDP) orang dalam pemantauan (ODP) dengan riwayat area transmisi lokal dan/atau orang yang tidak memiliki gejala tetapi pernah kontak erat dengan pasien Covid-19. Beberapa alasan pasien dirawat dirumah yaitu perawatan rawat inap tidak tersedia atau tidak aman bila berada di lingkungan Rumah Sakit.

Selama proses pemantauan , pasien harus selalu proaktif berkomunikasi dengan petugas kesehatan. Berikut rekomendasi prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi untuk Isolasi di rumah :

1. Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik (memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka)

2. Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik

3. Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien ( tidur di tempat tidur berbeda)

4. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. idealnya satu orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan. Pengunjung / penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala .

5. Lakukan Hand hygiene ( cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor. Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer dan untuk tangan yang kelihatan kotor menggunakan air dan sabun

6. Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, keringkan menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah

7. Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah ( masker datar) diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.

8. Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. masker tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan cara yang benar ( jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang).Buang segera dan segera cuci tangan.

9. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan (dahak, ingus,dll) dan tinja. Gunakan sarung tangan dan masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran lain. Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang sarung tangan dan masker 

10. Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai

11. Sediakan seprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan air setelah dipakai dan dapat digunakan kembali)

12. Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan, kemudia larutan NaOCL 0,5 persen ( setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air)

13. Bersihkan pakaian pasien , seprei, handuk, dll menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air untuk menggunakan mesin cuci dengan suhu air 60 - 90 derajat C dengan detergen dan keringkan.Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang dan hindari kontak langsung kulit dengan bahan-bahan yang terkontaminasi.

14. Sarung tangan dan apron plastik sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh pasien.Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali setelah dicuci menggunakan sabun dan air didekontaminasi dengan larutan NaCCL 0,5 persen .Cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.

15. Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa selama perawatan harus dibuang di tempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius 

16. Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainnya seperti sikat gigi, alat makan dan minum ,handuk, pakaian dan seprei

17. Ketika petugas kesehatan memebrikan pelayanan kesehatan dirumah, maka selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit melalui droplet.

Selain hal tersebut diatas JANGAN LUPA agar selalu menerapkan Perilaku Hidup bersih Dan Sehat (PHBS) dengan memperhatikan untuk konsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih, konsumsi madu, dan hindari rasa CEMAS DAN STRES dengan perbanyak ibadah, memohon doa agar diberi kekuatan dan kesehatan . Dan yang terpenting harus tetap tinggal dalam rumah ,DIRUMAHAJA.

 

 

Submitted by administrator on 2020-06-11 10:03:47

WhatsApp WhatsApp Hotline RSWS