Makassar, 16/8 – RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar melalui Bidang Pelayanan Medik yang melibatkan Sub K3 RS dan Pokja MFK melakukan Simulasi Hospital Disaster Code Red dan Code Blue bertempat di gedung Instalasi Gizi, Kamis (15/8/2019).
Menurut Abdul Rakhmat, S. Kep, Ns selaku Kepala Seksi Pelayanan Rawat Inap Khusus mengatakan bahwa Simulasi Hospital Disaster kali ini kita memilih Instalasi Gizi sebagai lokasi simulasi, karena kami melihat bahwa potensi terjadinya insiden kebakaran sangat besar di sana,” ucapnya.
Pagi harinya, sebelum simulasi dilakukan terlebih dahulu pengayaan kepada seluruh tim yang terlibat termasuk Petugas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, petugas parkir, dan security. Pengayaan ini dilakukan untuk memantapkan strategi agar pelaksanaan simulasi nantinya tidak terjadi missed komunikasi antara semua tim yang terlibat.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dr. Zulvinah Santi Arsjad menilai bahwa simulasi ini sangat penting untuk dilakukan karena untuk melihat kesiapan RS. Wahidin Sudirohusodo dalam menghadapi hospital disaster terutama dalam hal insiden kebakaran. Hal ini juga merupakan salah satu program dari RSWS yang dilakukan minimal sekali satahun yang merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh RS dalam akreditasi KARS dan JCI.
Menurutnya, melihat persiapan yang dilakukan oleh teman-teman sudah sesuai dengan SPO, terutama respon time dari petugas pemadam kebakaran yang standarnya 10 menit, namun bisa dilakukan kurang dari 10 menit dan kami rasa itu merupakan respon time yang cukup baik,” tutur Zulvinah.
Sementara itu, Ilham A.Rifai, SKM dari Sub Komite Fasilitas dan K3 RS mengatakan bahwa peran K3 untuk mensupport manajemen kita dalam memperbaiki sistem pelayanannya. Program K3 itu dihadirkan untuk memperkuat sendi-sendi pelayanan. Salah satu sendi pelayanan yang paling bagus untuk kita jadikan sebagai sendi pelayanan strategis adalah membangun sistem manajemen kebakaran dengan baik. Salah satu program kita setiap tahunnya adalah melakukan simulasi untuk mempraktekkan seberapa kuat sebenarnya sistem itu berjalan. Jadi seperti itu, kita ingin mencoba seberapa kuat SPO kita karena sebenarnya kita sudah tidak kekurangan SPO,” paparnya
Ilham melanjutkan, olehnya itu, kita ingin melihat seberapa kuat SPO kita dapat diaplikasikan di lapangan. Inilah yang kita lakukan setiap tahun untuk memantapkan strategi dalam menghadapi darurat kebakaran yang bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.
Andi Akbar Ikhsan dari Petugas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mengapresiasi RS Wahidin Sudirohusodo yang telah melakukan simulasi kebakaran.
“Jadi kita bisa mengetahui gambaran kendala-kendala apa yang terjadi di lapangan. Salah satu insiden yang berpotensi terjadi di RS adalah insiden kebakaran. Tentu penangannya berbeda dengan tempat lain seperti hotel atau mal. Karena notabenenya orang-orang yang ada di RS adalah kebanyakan pasien yang kondisi fisiknya tidak sehat,” ucapnya. (Rep. AM)
Submitted by administrator on 2019-08-27 14:17:24